Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Pages

Ada hubungan apa antara Mona sama Maho????

Bener-bener gak nyangka...setelah hampir dua bulan, tiba-tiba ada yang kasih tau kalo mona ketemu. wuiiih seneng banget, kangen banget sama Mona. Pas udah di taroh dirumah, Ayah datengin ke rumah orang yang selama ini ngerawat. Ssst.....maho gitu, pas ayah kesitu ada 3 orang maho yang lagi "nyalon". Coz orangnya buka usaha salon. Ga jelas juga asalnya gimana tuh Mona bisa sampe ke dia. Ga mau aku pikirin juga, yang jelas Mona dah balik lagi ke rumah.^_^ Sekarang Mona agak takut-takut gitu keluar rumah...Kalo keluar baru sampe pintu depan diteriakin "Masuk!!" Mona langsung masuk rumah...Agak trauma ma maho kayanya hahahaha.......Tapi ada untungnya juga Mona dirawatin situ, eh bulunya bersih banget, terawat gitu pokoknya...lha wong tiap hari nyalon hehehehe....Mungkin sama "mbaknya" dicuci, blow, creambath, catok, mungkin juga abis di hair extension wkwkwkw...

Aku bener2 ga ngira, kalo Mona punya penampilan yang menipu. Mona tuh kalem, diem, jalannya kaya putri, bcanda jarang-jarang, eh pas ketemu tikus langsung gesit banget!! Iya emang aku sempet lupa kalo dia kucing yang punya naluri buat ngejar tikus hehehe...Ini ada pic Mona lagi kejar tikus kecil di belakang rumah, sempet digigit tapi trus lepas lagi....



Selama Mona ga ada aku dikasih kucing satu lagi, namanya Miko, masih kecil gitu. warna item, wajah sangar, trus pas baru dateng penyakitan. Sempet googleing gejala penyakit Miko.......ternyata namanya scabies. Telinga, ujung kaki, ekor, badan ma sekitar lehernya ada yang tebel, sering banget garuk2, yang paling parah di ekor ma sekitarnya. Baru dapet satu hari eeeh penyakitnya nular ke aku, tiap malem aku ikut gatel2 parah. Kasihan banget lihat Miko waktu itu, diem aja di kandangnya. Kadang sesekali keluar, jalannya kaya orang yang kakinya kena paku gitu, trus balik ke kandang lagi. Mau ambil pic akunya ga tega liat kondisi Miko...Trus ada sodara kasih tau, kalo ada dokter hewan yang bagus di deket sini. Namanya drh. Hamid, dinasnya di PUSKESWAN di kotaku. Pas didatengin orangnya baik banget. Dijelasin panjang lebar tentang scabies sama perbedaannya dengan jamur ato ring worm, tapi emang musti di suntik dulu coz menurut pak dokter kutu scabies itu sukanya bikin terowongan di bawah kulit, jadi kalo hanya pengobatan luar akan susah/ lama sembuhnya, sayang banget aku ga sempet tanya suntikan yang dikasihkan ke Miko itu apa...
dr. Hamid langsung kasih dua kali suntikan, di paha sama di sekitar leher, dan setelah 1 minggu mesti kembali lagi biar bener2 sembuh. Selama 1 minggu ga boleh dimandiin dulu. Alhamdulillah setelah 3 hari obatnya bereaksi, kulit yang menebal itu rontok, dikit trus hampir semuanya rontok. Harus disisir agar kotorannya ga tambah nempel lagi ke badan kucing. Sekitar 5 hari, penyakit Miko sembuh, Alhamdulillah sesuatu!! langsung heboh, girang, loncat-loncatan kanan kiri ga keruan, minta maen sama Mona. sempet tengkar berdua tapi sekarang udah baikan. Ini udah waktunya ke drh. Hamid lagi, tapi belum sempet-sempet juga...
Ini Miko dah sembuh dari scabies....Trims pak dokter   ^_^


 Untuk lebih jelasnya, dibawah ada artikel yang terkait dengan scabies hasil googleing....

Artikel yang terkait tentang Scabies...
SCABIES PADA KUCING
Scabiesis adalah penyakit kulit yang disebabkan tungau (sejenis kutu)scabies/sarcoptes. Penyakit ini sering menyerang anjing, kucing, kelinci dan dapat juga menular ke manusia. Sebagian besar scabiesis pada anjing dan kelinci disebabkan oleh tungau sarcoptes scabiei, sedangkan notoedres cati lebih sering menyebabkan scabiesis pada kucing. Selain notoedres cati, Sarcoptes scabiei juga dapat menyerang kucing.

Tungau Notoedres cati, siklus hidup & cara penularan

Scabiesis pada kucing lebih sering disebabkan notoedres cati, seperti halnya sarcoptes scabiei yang lebih sering menyerang anjing. Tungau ini berukuran sangat kecil (0.2-0.4 mm), hanya bisa dilihat dengan mikroskop atau kaca pembesar.

Seluruh siklus hidup tungau ini berada di tubuh induk semangnya. Tungau betina menggali dan melubangi kulit kemudian bertelur beberapa kali sambil terus menggali saluran-saluran dalam kulit induk semangnya. Lubang-lubang dalam kulit yang digali seekor tungau betina dapat mencapai panjang beberapa centimeter.

Setelah bertelur beberapa kali, tungau betina mati. Dalam waktu 3-8 hari telur menetas menjadi larva berkaki enam. Larva yang telah dewasa berubah menjadi nimfa yang mempunyai delapan kaki. Nimfa dewasa berganti kulit menjadi tungau dewasa. Dalam saluranyang telah digali tungau betina tersebut, tungau dewasa melakukan perkawinan dan proses daur hidup berulang kembali. Satu siklus hidup memerlukan waktu 2-3 minggu.

Scabiesis dapat menyerang kucing pada semua umur, baik jantan maupun betina. Penularan penyakit kulit ini terjadi melalui kontak fisik antar kucing atau kontak dengan alat-alat yang tercemar tungau seperti sisir, kandang, dll.
Tanda & gejala terserang Scabies

Tanda-tanda awal terkena penyakit ini biasanya berupa rontok dan gatal disekitar telinga. Dipinggiran daun telinga terlihat ada kerak berwarna putih. Penyakit dapat menyebar dengan cepat ke daerah sekitar wajah, leher, hidung dan kelopak mata. Kadang-kadang tungau juga dapat menyebar hingga ke daerah perut dan telapak kaki.

Rasa gatal yang timbul menyebabkan kucing sering menggaruk-garuk. Infeksi kronis/lama dapat menyebabkan penebalan dan keriput pada kulit ditutupi oleh kerak-kerak berwarna abu-abu kekuningan. Infeksi yang parah mengakibatkan luka dan berkembang menjadi infeksi sekunder.

Diagnosa
Penyakit ini sering tertukar dengan penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur (ringworm). Diagnosa penyakit biasanya dilakukan dengan cara memeriksa kerokan kulit dibawah mikroskop. Biasanya dalam kerokan kulit tersebut ditemukan banyak tungau.

Pengobatan
Obat klasik yang sering digunakan untuk mengatasi penyakit ini adalah sulfur/belerang. Sulfur juga merupakan obat klasik penyakit kulit yang disebabkan oleh ringworm/jamur. Mandikan kucing dengan shampoo/sabun yang mengandung sulfur, kemudian dicelup (dip) dengan cairan sulfur 2-3 %. Mandi dan dip sulfur dilakukan setiap tujuh hari sampai sembuh. Setidaknya diperlukan 6-8 kali mandi hingga penyakit sembuh.
Cara lain yang sering digunakan adalah injeksi obat golongan avermectin seperti ivermectin, doramectin atau selamectin. Suntikan inilah yang sering salah kaprah disebut sebagai suntik jamur, seperti juga kesalahan diagnosa scabies yang sering salah kaprah disebut sebagai jamur.
Setidaknya diperlukan dua kali suntikan ivermectin dengan selang waktu 2 minggu, agar penyakit dapat sembuh total.
Bila dalam satu rumah terdapat beberapa ekor kucing, Pengobatan yang sama juga harus diakukan terhadap kucing lain. Karena bila tidak diobati, ada kemungkinan terjadi infeksi ulang dari kucing lain yang tidak diobati, akibatnya penyakit ini tidak pernah sembuh secara tuntas.

Pencegahan
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Pencegahan bisa dilakukan dengan cara menghindari kontak dengan kucing liar atau kucing yang telah terkena penyakit ini. Kucing yang tinggal di dalam rumah biasanya jarang sekali terkena penyakit ini.
Cuci dan desinfeksi alat-alat grooming seperti sisir, sikat, dll setelah digunakan pada kucing yang terkena penyakit ini.
Hindari penitipan hewan atau tempat grooming yang tidak mempunyai sanitasi/kebersihan yang baik. Perhatikan juga apakah alat-alat grooming di desinfeksi sebelum digunakan terhadap kucing lain.
Bila salah satu kucing menunjukan gejala penyakit ini, segera isolasi dan cegah kontak dengan kucing lain yang masih sehat. Mandikan dengan shampoo khusus atau bawa ke dokter hewan untuk pengobatan.

Bisakah menular ke manusia ?
Seperti juga tungau lain yang termasuk dalam keluarga sracoptes, notoedres cati dapat menyerang manusia. Sepertihalnya pada kucing, scabies juga menyebabkan kemerahan dan gatal-gatal pada kulit manusia.
Pada bagian yang terasa gatal biasanya terbentuk semacam benjolan kecil seperti jerawat, di dalamnya terdapat cairan. Bila pecah karena terus digaruk, tungau yang terdapat di dalamnya bisa menyebar ke daerah di sekitarnya. Rasa gatal yang ditimbulkan oleh tungau scabies cukup mengganggu.
Pada manusia biasanya penyakit ini bersifat sementara dan sembuh dengan sendirinya. Beberapa orang mungkin mempunyai kekebalan tubuh yang kurang baik dan cenderung lebih sensitif terhadap serangan scabies ini.
Pengobatan dan pencegahan bisa dilakukan dengan mencuci tangan atau bagian yang gatal dengan sabun yang mengandung sulfur seperti JF Sulfur. Obat lain yang bisa digunakan adalah salep scabicid.
Sumber : kucingkita.com
 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS